Bersertifikat di Tanah HGU, Gedung BLKK di Lolak Diduga Langgar Prosedural

- Redaksi

Sunday, 22 December 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BOLMONG– Gedung Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) yang berada di Desa Padang, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), kembali menjadi sorotan perhatian publik.

Pembangunan gedung yang menghabiskan anggaran sebesar Rp1,5 miliar dari Kementerian Tenaga Kerja itu diduga melanggar prosedur terkait status tanah.

Adapun Sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkap bahwa gedung BLKK tersebut berdiri di atas tanah Hak Guna Usaha (HGU) milik Pemerintah Kabupaten Bolmong.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sertifikat yang menjadi syarat pembangunan gedung ini disebut-sebut bermasalah, dengan nama Sukron Mamonto sebagai pemilik atas nama Yayasan Laduna Ilma Nurul Iman.

“Tanah itu belum ada pelepasan resmi dari status HGU, tetapi sudah diterbitkan sertifikat. Proses pelepasan tanah HGU ada mekanisme yang harus dilalui sebelum menjadi hak milik,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti bahwa pembangunan gedung BLKK ini tidak melibatkan pemerintah daerah atau dinas terkait.

Bahkan proposal pembangunan gedung diajukan langsung oleh pihak yayasan ke Kementerian Tenaga Kerja, dengan melampirkan sertifikat tanah dan surat hibah lahan.

Status Sertifikat Dipertanyakan Kepala Desa Padang Lalow, Ahadin Pontoh, pada November 2021 lalu, menyebut bahwa lahan yang menjadi lokasi pembangunan gedung BLKK sudah bersertifikat atas nama Sukron Mamonto.

Ahadin menjelaskan bahwa sebelumnya, pimpinan Yayasan Laduna Ilma Nurul Iman ini telah mengantongi Surat Keterangan Tanah (SKT) yang diterbitkan pada 2016.

Namun, Ahadin menegaskan bahwa penerbitan SKT bukan berarti lahan tersebut langsung menjadi hak milik.
Ia mengungkapkan, proses penerbitan sertifikat dilakukan melalui program Prona (Proyek Operasi Nasional Agraria) oleh Kantor Badan Pertanahan Bolmong.

“Lahan itu diketahui milik pemerintah, tetapi sertifikat tetap diterbitkan. Proses ini perlu dikaji ulang,” tegasnya.

Hingga berita ini dimuat, Sukron Mamonto belum memberikan tanggapan terkait isu ini.

Pertanyaan tentang bagaimana sertifikat atas tanah HGU dapat diterbitkan tanpa pelepasan resmi tetap menjadi tanda tanya besar.

Polemik ini membuka diskusi penting tentang tata kelola aset negara dan transparansi dalam pembangunan fasilitas publik.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

BKD Bolmong Dorong Optimalisasi Data Gaji dan Kepegawaian, Wujud Pelayanan ASN yang Transparan dan Efisien
Sangadi Ronal Hasan Minta YSM Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Desa Cempaka
PT HATI Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional Lewat Panen Jagung
Wakili Bupati, Asisten II Renti Mokoginta Buka Sosialisasi Cukai dan Rokok Ilegal di Bolmong
RDP Komisi II DRPD Bolmong, Bahas Ini Kepada DLH dan Diskominfo
Kejari Kotamobagu Gelar Penyuluhan Hukum di Desa Cempaka, Sangadi: Terimakasih, Ini Sangat Bermanfaat Bagi Perangkat dan Masyarakat
DRPD Bolmong Melaksanakan Kunker di DPRD Bolsel, Guna Tindaklanjuti Hal Ini
DPRD Bolmong Lakukan Kunjungan Kerja di DPRD Kabupaten Minsel
Berita ini 38 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Wednesday, 22 October 2025 - 19:22 WITA

BKD Bolmong Dorong Optimalisasi Data Gaji dan Kepegawaian, Wujud Pelayanan ASN yang Transparan dan Efisien

Sunday, 19 October 2025 - 23:28 WITA

Sangadi Ronal Hasan Minta YSM Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Desa Cempaka

Saturday, 18 October 2025 - 20:31 WITA

PT HATI Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional Lewat Panen Jagung

Thursday, 16 October 2025 - 13:45 WITA

Wakili Bupati, Asisten II Renti Mokoginta Buka Sosialisasi Cukai dan Rokok Ilegal di Bolmong

Monday, 6 October 2025 - 08:40 WITA

RDP Komisi II DRPD Bolmong, Bahas Ini Kepada DLH dan Diskominfo

Berita Terbaru