Hallonusantara.id Bolsel—Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Tahun 2026, masuk di bahas oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), lewat Paripurna Pembicaraan Tingkat 1 atas Penyampaian Nota Keuangan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tentang APBD Tahun 2026.
Rapat Paripurna yang langsung di pimpin oleh Ketua DPRD Bolsel, Ariffin Olii, kali ini paripuna DPRD Bolsel membahas 3 agenda yakni, Ranperda Nota Keuangan APBD 2026, Pembicaraan tingkat 1 atas 4 Ranperda Inisiatif DPRD, dan penetapan program pembentukan peraturan daerah (Propemperda) Tahun 2026, yang bertempat diruang paripurna DPRD Bolsel, Rabu 01 Oktober 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam paripurna tersebut, tiga fraksi di DPRD menyatakan setuju dan siap membahas agenda yang telah dipaparkan ke tahap selanjutnya.
Selanjutnya, Bupati Bolaang Mongondow Selatan ( Bolsel) Hi Iskandar Kamaru, telah memaparkan rencana anggaran tahun depan yang dimana ada penurunan sekitar 41 persen dari tahun ini 2025.
“Pendapatan pada rancangan APBD TA 2026 diasumsikan sebesar Rp673 miliar, dengan rincian PAD Rp10,1 miliar, pendapatan transfer Rp.653,2 miliar, dan lain-lain Rp10,9 miliar. Sementara belanja terdiri dari belanja operasi Rp.462,6 miliar, belanja modal Rp.100,6 miliar, belanja tak terduga Rp2 miliar, serta belanja transfer Rp108,2 miliar,” paparnya.
Namun demikian, setelah RUU APBN 2026 ditetapkan menjadi Undang-Undang, terjadi penurunan drastis transfer pusat ke daerah.
“Sekitar 96 persen belanja daerah masih bergantung pada pemerintah pusat, dan tahun 2026 mengalami penurunan hingga 41 persen. Hal ini berdampak signifikan, termasuk pemotongan TPP ASN sebesar 30–40 persen,” ungkapnya.
Meski demikian, top eksekutif ini menegaskan bahwa TPP ASN tetap akan dianggarkan selama 14 bulan, termasuk gaji ke-13 dan ke-14. Ia pun memohon maaf atas penyesuaian tersebut, sekaligus mengajak ASN untuk tetap bersyukur dan mendukung program-program pemerintah pusat.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyinggung kondisi RSUD Bolsel yang masih kekurangan obat dan kebutuhan pasien.
“Alat kesehatan sebagian sudah dibantu oleh Kementerian, sehingga daerah hanya menyiapkan SDM. Namun kebutuhan obat-obatan dan makanan pasien masih harus kita perhatikan bersama,” jelasnya di depan pimpinan dan anggota DPRD, Sekda M. Arvan Ohy SSTP, MAP, para pejabat tinggi pratama, administrator, pengawas, fungsional lingkup Pemda Bolsel.
Disebutnya juga bahwa ke depan ia akan melakukan pertemuan dengan para Bupati se-BMR guna membahas berbagai permasalahan daerah dan mencari solusi bersama.(***)













